Meski penampilan wajah sudah di-make-up sempurna dengan alas bedak, bedak, dan sebagainya, tetapi pori-pori yang besar kadang tetap terlihat. Menutupinya dengan make-up
bukan jalan keluar terbaik, alih-alih ingin terlihat cantik, yang
terjadi malah timbul masalah-masalah lain di kemudian hari. Anda tentu
sudah tahu kalau pori-pori yang tersumbat bisa menimbulkan sel-sel kulit
mati yang menumpuk, komedo, dan juga mengundang jerawat.
Masalah pori secara garis besar dibedakan menjadi dua. Yang pertama, pori besar (large pore), dan pelebaran pori (enlarged pore). Pori besar pada umumnya terdapat pada jenis kulit berminyak (oily skin) dan kulit kombinasi, terutama pada daerah T (misalnya area hidung dan dahi).
Pori-pori kulit yang membesar serta kulit yang terlihat berminyak
merupakan masalah yang umum terjadi pada usia-usia produktif. Hal ini
berkaitan dengan produksi hormon androgen yang memicu meningkatnya
produksi kelenjar minyak pada kulit. Inilah yang akhirnya diikuti dengan
pelebaran pori-pori kulit.
Sedangkan pelebaran pori (enlarged pore) terjadi pada proses
penuaan secara alami, dimana kulit menjadi mengendur dan akibat gaya
gravitasi pori menjadi “tertarik” ke bawah sehingga tampak lebar.
Bayangkan saja jika sebuah spons kita tarik, porinya tampak jelas,
bukan? Di samping hal alami seperti itu, produk-produk kosmetik yang
tidak tepat juga dapat merangsang pelebaran pori-pori.
Ada juga proses yang tidak alami, yang justru merupakan “kesalahan”
kita dalam merawat wajah. Misalnya, bila terlihat ada komedo, biasanya
kita malah terpancing untuk memencetnya. Bila tidak diatasi dengan
antiseptik yang baik dan teknik yang benar, pori-pori pun terlihat lebih
jelas.
Belum lagi saat kita mencuci wajah dan menggunakan handuk, biasanya
supaya terasa lebih bersih, kita menggosok wajah keras-keras. Arah
gosokannya pun dari atas ke bawah, yang mendukung gaya gravitasi. “Itu
sebabnya, dalam praktek keseharian, saya tidak pernah lupa untuk selalu
mengingatkan pasien bahwa wajah kita bukan WC atau baju yang saat
membersihkannya harus digosok keras-keras,” jelas dr Trifena, Msi
(Herb.Est) dari Rafa Health & Beauty Life Style.
Penyebab paling parah pada kasus pelebaran pori adalah kebiasaan
memencet jerawat yang menyebabkan berbagai kerusakan, antara lain
hiperpigmentasi dan scar acne (bopeng/jerawat). Jadi, bila
kita ingin menangani pori besar, ingatlah hal-hal di atas. Identifikasi
apa penyebabnya, karena penanganan masing-masing masalah jelas berbeda.
Berbagai merek kosmetik terkenal menawarkan produk yang dapat
mengecilkan pori-pori kulit, namun perlu diingat bahwa perawatan kulit
bukanlah hal yang instan, butuh waktu yang cukup lama serta perawatan
yang teratur untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Masalah pori-pori kulit yang besar dapat ditangani secara simultan
dengan pemakaian teratur produk-produk perawatan wajah (sebaiknya
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter ahli), dikombinasikan
dengan perawatan pengelupasan secara kimiawi (chemical peeling), mikrodermabrasi, dermaroller, atau dengan menggunakan tindakan khusus seperti laser dan teknik bedah kulit (misalnya subsicion).
Di luar perawatan-perawatan tersebut, mereka yang memiliki masalah
pori-pori kulit yang besar dianjurkan untuk menggunakan kosmetik bebas
minyak dan non-komedogenik, teratur membersihkan wajah, serta jangan
lupa menggunakan astringent.
Untuk bahan alami yang dapat memperingkas pori dan menghaluskan pori,
drTrifena yang merupakan lulusan magister Herbal Estetik Universitas
Indonesia menyarankan penggunaan asam dari jeruk nipis, apel, sari tebu,
dan susu. Namun, harus diperhatikan juga cara penggunaan dan
aplikasinya, jangan sampai menyebabkan iritasi pada kulit.
Sumber:Kompas
No comments:
Post a Comment
Mohon Berikan Komentar Yang Berkualitas dan Membangun